Walikota Ambon membuka workshop konten di gital ,Kreatif prioritas utama pembangunan.
Spektroom – Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan ekonomi kreatif menjadi prioritas utama pembangunan kota. Ambon tidak memiliki sumber daya alam melimpah seperti daerah lain, sehingga sektor perdagangan, jasa, pariwisata, dan subsektor industri kreatif menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
“Kota ini tidak punya tambang atau kekayaan alam berlebih. Karena itu, kita harus fokus menghidupkan ekonomi kreatif sebagai fondasi kuat untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan kemandirian masyarakat,” ujar Wattimena.
Ia menjelaskan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus bekerja sama dengan komunitas dan anak-anak muda kreatif. Pemerintah bertugas mendukung dengan anggaran, sementara pelaku ekonomi kreatif mengelola aktivitas dan inovasi.
Lebih jauh, Wattimena menyoroti pentingnya konten digital sebagai peluang baru di era digitalisasi. Menurutnya, konten kreator kini bisa menjadikan kreativitas sebagai sumber penghasilan sekaligus sarana promosi Kota Ambon dan pariwisatanya.
“Banyak anak muda bikin konten. Ada yang ditonton ratusan ribu kali, ada juga yang sepi. Karena itu, kita ingin memberikan pemahaman agar mereka tahu cara membuat konten menarik, sistematis, dan bisa viral,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menekankan peran ruang publik sebagai pusat interaksi kreatif. Ia ingin ruang terbuka di Kota Ambon, seperti Purwodinoto, menjadi wadah inklusif tempat UMKM, komunitas lintas agama, dan pelaku industri kreatif dapat berkumpul, memamerkan karya, hingga mempererat toleransi.
Selain mendorong kreativitas digital, Pemkot Ambon juga mengaitkan program ini dengan gerakan global peduli lingkungan. Pada peringatan World Clean Up Day 2025, pemerintah bersama komunitas melakukan aksi bersih-bersih sebagai bentuk tanggung jawab menjaga alam.
“Ekonomi kreatif harus berjalan beriringan dengan kesadaran lingkungan. Ambon bisa maju kalau anak mudanya kreatif, UMKM berkembang, dan kotanya tetap bersih serta lestari,” pungkas Wattimena. Sebelum acara pembukaan worshop dimulai Jhon Laratmasse koordinator Teraskota dalam sambutannya menyatakan, sebelum dimulainya workshoop, awalnya mereka sudah melakukan kerja bakti melibatkan 66 org dari komunitas lingkungan. Workshop konten digital dihadiri 55 peserta dari SMK, komunitas kreatif jojaro mongare. Tim Teraskota ini dibentuk , utk mengaktifkan ruangan ini dengan berbagai kegiatan melibatkan komunitas kreatif dengan dukungan Wali Kota dan masyarakat sekitar untuk mendukung tim teraskota agar kita dapat mengaktivasi ruangan dengan berbagai macam kegiatan kreatif yang melibatkan semua subsektor komunitas kreatif di Kota Ambon. Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan dapat memberi dampak positif. (EM) Editor Pelis Latuheru.