Warga Pontianak Serentak Gotong Royong di Hari World Cleanup Day

Warga Pontianak Serentak Gotong Royong di Hari World Cleanup Day
Masyarakat kota Pontianak di setiap kelurahan melaksanakan gotong royong World Clenup Day diwilayahnya. (Foto: Diskominfo Kota Pontianak)

Spektroom – Secara serentak warga di 6 kecamatan Kota Pontianak turun ke jalan pada Jum'at (19/09/2025), Peringati Puncak Word Cleanup Day.

Membawa sapu, karung, hingga gerobak dorong untuk ambil bagian dalam Gerakan Gotong Royong Massal Nasional yang bertepatan dengan peringatan World Cleanup Day (WCD) itu Setiap tanggal 20 September.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan gerakan ini bukan hanya soal bersih-bersih, tapi juga upaya memperkuat budaya kebersamaan warga dalam menjaga lingkungan.

“Gotong royong membersihkan lingkungan adalah budaya kita. Dengan bersama-sama, kita bisa wujudkan Pontianak bersih dari sampah sekaligus mendukung target nasional Indonesia Bersih 2029,” ujarnya, Jumat (19/09/2025)

Pemerintah Kota Pontianak menyiapkan enam titik kumpul untuk memudahkan koordinasi:

Pontianak Barat: Halaman Kantor Kecamatan

Pontianak Kota: Halaman SMAN 8 Jalan Ampera

Pontianak Utara: Halaman SDN 10 Jalan Selat Sumba

Pontianak Tenggara: Komplek Pesona Dewata Jalan Paris Haji Husein II

Pontianak Selatan: Pos Keamanan Jalan Karna Sosial

Pontianak Timur: Jalan Panglima Aim Gang Semerangkai (Masjid Baitul Makmur)

Dari titik kumpul tersebut, warga bergerak membersihkan jalan, selokan, hingga fasilitas umum di sekitar lingkungan. Tak sekadar mengumpulkan sampah, warga juga diminta memilahnya menjadi organik, anorganik, dan residu. Sampah organik diolah jadi kompos, anorganik disalurkan ke bank sampah, sementara residu dibawa ke TPA Batu Layang.

Menurut Kepala DLH Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, hasil gotong royong dipantau dengan sistem pelaporan digital. Setiap sampah ditimbang, lalu data dihimpun dan dilaporkan secara nasional.

“Gotong royong ini tidak hanya mengandalkan warga, tetapi juga dukungan komunitas, dunia usaha, hingga pengepul agar hasilnya signifikan,” jelasnya.

Selain berkontribusi pada World Cleanup Day, aksi ini mendukung Program Adipura. Pemkot menargetkan minimal lima persen warga Pontianak ikut langsung.

“Harapan kami, gerakan ini berkembang jadi kebiasaan sehari-hari. Kalau warga terbiasa memilah dan mengelola sampah, beban TPA bisa berkurang signifikan,” tambah Usmulyono.

Pontianak hari itu menjadi bukti: menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi gerakan bersama warganya.