Waspada Musim Peralihan, BPBD Kalbar Siaga 24 Jam Antisipasi Cuaca Ekstrem
Spektroom – Angin kencang mulai menerjang di sejumlah wilayah Kalimantan Barat. Fenomena ini menjadi tanda jelas bahwa musim sedang berganti dari kemarau panjang menuju penghujan.
Di tengah perubahan cuaca yang tak menentu dan cendeung exstrem itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Data dari BMKG Supadio menunjukkan, tiga hari ke depan—Rabu hingga Jumat—potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di Kalbar.
“Kami mengingatkan masyarakat agar waspada, terutama saat angin kencang melanda. Hindari berteduh di bawah pohon besar atau bangunan tua yang rapuh. Itu bisa membahayakan jiwa,” ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, di Pontianak, Kamis (06/11/2025).
Daniel menegaskan, BPBD Kalbar selalu dalam kondisi siaga penuh, 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. “Bencana tidak bisa dijadwalkan, Karena itu tidak ada istilah tidak siaga bagi kami,” tegasnya.
Selain kesiapan internal, BPBD Kalbar juga mendorong koordinasi lintas daerah.
Pemerintah kabupaten dan kota diharapkan memperkuat sinergi dengan TNI, Polri, serta instansi teknis lainnya dalam menghadapi potensi banjir atau longsor akibat hujan deras yang disertai angin ekstrem.
Kami terus melaksanakan gerakan Langkah-langkah mitigasi .kata Daniel Di beberapa daerah rawan banjir, seperti di pesisir dan dataran rendah, BPBD telah menyiapkan posko siaga dan peralatan evakuasi. Sosialisasi ke masyarakat dilakukan melalui radio, media sosial, hingga pesan berantai di grup warga.
“Upaya kecil seperti membersihkan saluran air di sekitar rumah, memangkas dahan pohon yang rapuh, dan menyimpan barang berharga di tempat aman bisa mengurangi risiko. Semua bisa ikut berperan,” tambah Daniel.
Musim peralihan ini seolah mengingatkan kembali pentingnya budaya siap siaga bencana di tingkat komunitas.
Bagi BPBD Kalbar, kesiapsiagaan bukan sekadar tanggung jawab lembaga, tetapi menjadi gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat untuk melindungi diri dan sesama.