Whoosh Beroperasi di Tengah Negosiasi Utang dan Lidik KPK
Spektroom -Sejak beroperasi secara komersial 17 Oktober 2023, kereta cepat Whoosh telah memberikan dampak signifikan terhadap mobilitas masyarakat secara sosial dengan mempersingkat waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung.
Peralihan penggunaan moda transportasi pribadi ke Whoosh, penghematan biaya di jalan tol, pengurangan emisi karbon, dan penghematan bahan bakar.
Whoosh dengan kecepatan hingga 350 km/jam pada jalur sepanjang 142,3 km melayani 4 Stasiun yaitu Halim, Jakarta Timur, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar, Bandung
General Manager Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Eva Chairunisa menyatakan sejak beroperasi pada 17 Oktober 2023, Whoosh telah melayani lebih dari 12 juta penumpang dengan rata-rata pertumbuhan yang konsisten setiap bulan. Puncaknya pada bulan Juni 2025 dengan 26.770 penumpang dalam satu hari.

Selain itu dampak positif ekonomi, kata Eva tumbuhnya pasar tradisional, pusat perbelanjaan, rumah makan, destinasi wisata, dan berbagai pusat aktivitas penunjang lainnya
"Whoosh tidak hanya sekadar menghadirkan solusi transportasi cepat, tetapi juga menjadi pendorong pengembangan kawasan perkotaan modern di sepanjang rutenya" ujar General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, Jumat (17/10/2025)
Whoosh telah beroperasi selama dua tahun, namun sampai saat ini terjadi perdebatan bagaimana cara KCIC harus mencicil utang pokok dan bunga ke kepada Bank Pembangunan Cina atau China Development Bank (CDB) dan menutup kerugian yang terjadi akibat dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Utang Whoosh mencapai Rp116 triliun Beban bunganya mencapai sekitar Rp2 triliun per tahun
Terkait utang Whoosh, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan berbagi beban dengan pemerintah.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan diskusi dengan pihak Cina mengenai restrukturisasi utang proyek Whoosh secara terukur.
"Tim juga sudah mulai bicara dengan Cina, juga melibatkan Whoosh. Itu kan pemegang sahamnya juga ada pemegang saham dari Cinanya," ujar Rosan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyelidikan atas dugaan mark up dalam proyek Whoosh khususnya terkait pembebasan lahan di sepanjang jalur proyek.
Issue rasuah proyek kereta cepat itu bergulir usai viralnya pernyataan eks Menko Polhukam Mahfud MD.
"Sudah pada tahap penyelidikan," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, melalui keterangan tertulis, Senin, (27/10/2025)
Asep belum merinci perkembangan data rasuah yang ditemukan KPK. Informasi di tahap penyelidikan sangat dirahasiakan.(**).