1.358 Honorer Banyumas Resmi Jadi PPPK Diantaranya Seorang Guru 23 Tahun Mengabdi.

1.358 Honorer Banyumas Resmi Jadi PPPK Diantaranya Seorang Guru 23 Tahun Mengabdi.
Kepala BKSDM Kabupaten Banyumas Eko Priyanto (Foto : Biantoro).

Spektroom – Wajah haru bercampur bahagia menghiasi wajah 1.358 pegawai honorer di Kabupaten Banyumas. Setelah puluhan tahun mengabdi dengan status tidak pasti, Rabu (24/9), mereka akhirnya menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Prosesi pelantikan berlangsung khidmat di GOR Satria Purwokerto. Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyerahkan SK secara simbolis usai pengambilan sumpah jabatan sesuai keyakinan masing-masing.

“Pelantikan ini bukan sekadar pengisian pegawai, melainkan upaya meningkatkan kinerja pemerintahan, khususnya dalam memberikan pelayanan publik yang prima,” tegas Sadewo.

Kepala BKSDM Banyumas, Eko Priyanto, menjelaskan bahwa mereka yang dilantik adalah hasil seleksi PPPK tahun 2024. Dari total formasi 1.366, terisi 1.358 dengan mayoritas tenaga pendidik. Sementara delapan formasi sisanya berasal dari tenaga nonpendidik dan nonmedis.

Di antara ratusan wajah bahagia itu, ada Narso, guru TK Pembina Negeri Purwokerto Selatan. Selama 23 tahun ia mengajar dengan gaji yang tak menentu, sambil bekerja sampingan demi memenuhi kebutuhan keluarga.

“Selama 23 tahun mengabdi, saya tiga kali ikut ujian pengangkatan. Baru yang ketiga kalinya lulus jadi PPPK. Alhamdulillah, bersyukur sekali,” ucapnya haru.

Ia mengenang perjuangan dari anaknya masih kecil hingga lulus kuliah dengan penghasilan seadanya. “Alhamdulillah, selalu ada saja rezekinya,” tambahnya.

Balon Merah Putih di Langit Purwokerto

Usai prosesi, ratusan balon merah putih dilepaskan bersama-sama. Seketika langit sekitar GOR Satria dipenuhi warna, menjadi simbol syukur sekaligus tanda dimulainya babak baru.

Bagi Narso dan ribuan honorer lainnya, SK PPPK bukan hanya kertas keputusan. Itu adalah pengakuan atas pengabdian panjang, sekaligus harapan akan masa depan yang lebih pasti.(Biantoro).


Berita terkait

Menkop : Koperasi dan Desa tidak bisa di pisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama.

Menkop : Koperasi dan Desa tidak bisa di pisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama.

Spektroom – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Metuk adalah wujud nyata kemandirian ekonomi rakyat, dari, oleh, dan untuk masyarakat desa. “Koperasi dan Desa tidak bisa di pisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama. Ujar Menteri Ferry Juliantono saat peresmian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih

Nurana Diah Dhayanti