BMKG : Hujan Ekstrem Masih Berpeluang Terjadi di Sumbar

BMKG : Hujan Ekstrem Masih Berpeluang Terjadi di Sumbar
Personel BPBD Padang mengevakuasi warga terjebak banjir di Kelurahan Batu Busuk, Kota Padang. (Foto: BPBD Padang)

Spektroom - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau mengingatkan, potensi hujan lebat hingga ekstrem masih berpeluang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan mengatakan, bibit siklon tropis 95B memicu konvergensi pembentukan awan hujan sehingga memicu potensi hujan lebat hingga ekstrem di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan sekitarnya.

“Selama masih ada pergerakan bibit siklon tropis, maka terjadi konvergensi dan memicu peluang hujan lebat hingga ekstrem di wilayah ini. Saat ini terpantau, bibit siklon tropis bergerak ke wilayah Aceh dan Sumatera Utara,” tuturnya, Rabu (26/11/2025).

Desindra menjelaskan, hujan yang mengguyur wilayah Sumbar beberapa hari terakhir tercatat masuk dalam kategori hujan ekstrem. Curah hujan tertinggi, tercatat di kawasan Lubuk Minturun, Kota Padang yang mencapai 261 milimeter per hari pada 25 November 2025.

Dengan kondisi tersebut, masyarakat diingatkan selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi, di antaranya banjir, longsor, hingga pohon tumbang.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar, Era Sukma mengingatkan agar BPBD kabupaten/kota menyiagakan posko darurat sebagai antisipasi bencana.

Berdasar laporan sementara, banjir dan longsor di Sumatera Barat telah terjadi pada 14 kabupaten/kota. Bencana itu mengakibatkan kerugian mencapai Rp5 miliar, meliputi kerusakan infrastruktur, fasilitas umum, permukiman warga hingga lahan pertanian.

Berita terkait

Percepat Distribusi Bantuan, Wagub Sumbar: Akses Semipermanen Ditargetkan Selesai Dua Pekan

Percepat Distribusi Bantuan, Wagub Sumbar: Akses Semipermanen Ditargetkan Selesai Dua Pekan

Spektroom - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy, mengatakan Pemerintah Provinsi Sumbar fokus mempercepat pembangunan akses semipermanen di wilayah terdampak bencana yang ditargetkan dapat dilewati kendaraan kecil dan sedang dalam waktu dua pekan. Untuk sejumlah wilayah yang masih terbatas aksesnya, distribusi bantuan dan evakuasi menggunakan berbagai alternatif jalur,

Diah Utami, Rafles
Status Darurat Sumbar Berpotensi Diperpanjang, Gubernur: Penanganan Belum Selesai

Status Darurat Sumbar Berpotensi Diperpanjang, Gubernur: Penanganan Belum Selesai

Spektroom - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyatakan status tanggap darurat bencana alam di wilayah Sumbar berpotensi besar diperpanjang. Mengingat sebagian besar kabupaten/kota masih melaksanakan penanganan darurat, mulai dari pencarian korban, perbaikan akses yang terputus, hingga penyediaan posko pengungsian. “Pekerjaan tanggap darurat masih ada dan belum selesai. Sudah

Diah Utami, Rafles