Bupati Sujiwo Blusukan Tinjau Pelaksanaan Poyek dan Pasar Rasau Jaya

Spektroom – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, kembali menekankan pentingnya menjaga kualitas pembangunan infrastruktur. Pesan itu ia sampaikan saat meninjau langsung pengerjaan jalan di wilayahnya, Rabu (28/8/2025). Proyek jalan dengan nilai anggaran sekitar Rp2 miliar itu diharapkan bisa bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Jangan sampai kualitas dikorbankan. Kalau jalan ini bagus dan rapi, masyarakat akan merasakan manfaatnya dalam waktu lama,” ucap Sujiwo di lokasi. Ia meminta pihak pelaksana proyek betul-betul bekerja sesuai perencanaan, spesifikasi, dan arahan teknis yang sudah ditetapkan.
Tidak hanya memantau pengerjaan jalan, orang nomor satu di Kubu Raya itu juga menyempatkan diri meninjau Desa Rasau Jaya 3, tepatnya di Parit Sekunder A. Warga setempat kerap mengeluhkan kondisi saluran di wilayah tersebut. Menanggapi hal itu, Sujiwo berjanji akan berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) serta mendorong masyarakat agar melakukan gotong royong supaya saluran lebih tertata.
Dalam rangkaian kegiatannya, Sujiwo juga mengunjungi Pasar Tradisional Rasau Jaya. Pasar ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial karena disebut-sebut pedagang harus membayar retribusi hingga Rp70 ribu per hari. Kabar itu langsung diluruskan Bupati.
“Itu informasi hoaks. Yang benar, retribusi hanya Rp4.000 per hari atau sekitar Rp120 ribu per bulan. Dan itu bukan pajak, melainkan retribusi yang akan kembali ke pasar dalam bentuk fasilitas, pengecatan, penataan halaman, hingga perbaikan lainnya,” jelasnya.
Sujiwo menegaskan, penarikan retribusi ini justru merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pengelolaan pasar bisa lebih optimal. Menurutnya, seluruh dana yang dikumpulkan akan dipakai kembali untuk kenyamanan pedagang dan pengunjung.
“Kalau pasar tertata, bersih, dan nyaman, Insyaallah pembeli ramai, dagangan laris, dan pedagang ikut merasakan dampaknya,” tambahnya.
Ia pun mengajak para pedagang menjaga rasa memiliki terhadap pasar, ikut menjaga kebersihan, dan mendukung program pemerintah daerah. Baginya, pasar bukan sekadar tempat jual beli, tetapi juga aset bersama yang perlu dijaga agar terus hidup dan berkembang.
Dengan begitu, pembangunan infrastruktur maupun penataan pasar bisa benar-benar memberikan manfaat langsung untuk masyarakat. (RRE/Apolowelly)