Dua Triwulan Tidak Kunjung Naik, BI Turunkan Proyeksi Ekonomi Sumbar
Spektroom - Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan koreksi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya diperkirakan berada pada rentang 4,6 hingga 5,4 persen kini diturunkan menjadi kisaran 4 persen. Kepala BI Sumbar, M. Abdul Majid Ikram menyatakan bahwa penyesuaian proyeksi tersebut merupakan langkah yang realistis. Hal itu didorong oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan dua dan tiga tahun 2025. Ia menyebut bahwa pihaknya tetap mengupayakan optimisme dalam proyeksi ekonomi daerah. “Karena sudah dua periode di angka 3 persen, maka di triwulan empat diharapkan bisa di angka 4 persen,” ujarnya, Jum'at (21/11/2025). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Sumbar pada triwulan satu 2025 tumbuh 4,66 persen secara tahunan (yoy). Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, terjadi kontraksi tipis sebesar 0,01 persen (qtq). Pertumbuhan pada triwulan dua 2025 tercatat sebesar 3,94 persen secara tahunan. Sementara itu, jika dibandingkan triwulan sebelumnya, ekonomi Sumbar mengalami peningkatan 1,52 persen (qtq). Pada triwulan tiga 2025, ekonomi Sumbar tumbuh 3,36 persen secara tahunan. Namun secara triwulanan, ekonomi kembali melemah dengan kontraksi 0,10 persen (qtq). Majid menjelaskan bahwa sejumlah saran telah diberikan kepada pemerintah daerah untuk mendorong percepatan ekonomi. Salah satunya adalah mempercepat pelaksanaan program nasional yang memiliki dampak langsung terhadap perputaran ekonomi. Program makan bergizi gratis (MBG) menjadi salah satu yang dinilai potensial memberikan efek berganda bagi perekonomian Sumbar. “Sumbar dikalkulasikan dapat 1,8 juta porsi MBG setiap hari dengan nilai per porsi Rp10 ribu,” katanya. Ia menegaskan bahwa dengan perhitungan tersebut, ada potensi perputaran uang senilai Rp18 miliar per hari di Sumbar. Menurutnya, pelaksanaan MBG secara optimal dapat menjadi stimulus kuat bagi ekonomi daerah.