Infrastruktur JIAT Dongkrak Produktivitas Petani Gunungkidul, Panen Kini Tiga Kali Setahun

Infrastruktur JIAT Dongkrak Produktivitas Petani Gunungkidul, Panen Kini Tiga Kali Setahun
Menteri PU saat audiensi dengan petani di Gunung Kidul ( foto: birkom pu)

Spektroom– Kehadiran Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Dukuh Bulak Blimbing, Kelurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, membawa perubahan besar bagi petani setempat.

Keberadaan JIAT Blimbing telah memberikan manfaat untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT) hingga 32 hektar, berkat tersedianya sistem pompa air tanah dengan sumur dalam sedalam 100 meter. Selain itu, tersedia pula jaringan distribusi sepanjang 4,67 kilometer, serta rumah genset dan panel pompa yang berfungsi menjaga suplai air stabil sepanjang tahun dengan debit produksi mencapai 30 liter per detik.

Siswo Mulyono, petani asal Dukuh Bulak Blimbing RT 13, menuturkan bahwa sejak pompa air tanah mulai beroperasi, lahan sawah di desanya menjadi lebih produktif.

“Airnya lancar, cukup untuk empat hektare sawah di blok kami. Sekarang kami bisa tanam tiga kali setahun—padi dan palawija seperti jagung atau kacang setelah panen padi. Kadang kalau masih sempat, lanjut lagi dengan sayuran,” ujarnya sambil tersenyum.

Menurut Siswo, sistem irigasi berbasis pompa ini jauh lebih efektif dibanding sebelumnya menunggu musim hujan. Dengan biaya operasional sekitar Rp80 ribu per jam, air dapat disalurkan merata ke seluruh lahan tanpa harus menunggu musim hujan. “Kalau dulu kami sebut ‘pupuk Jawa’, artinya andalan kami cuma hujan. Sekarang tidak lagi. Panen jadi pasti,” katanya.

Petani di Gunung Kidul merasa senang ,karen setahun bisa panen 3 kali ( foto: birkom.pu)

Hal senada disampaikan Atmo Wijoyo, petani anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT) Desa Blimbing. Menurut Atmo, pompa air tanah menjadi penyelamat bagi para petani di wilayahnya. “Kalau gak ada sumur bor, bisa gagal panen,” ungkapnya.

Atmo menambahkan, berkat JIAT, petani kini bisa menanam padi, bawang, dan cabai secara bergantian sepanjang tahun. “Bawang itu 60 hari sudah bisa panen. Masih ada untung, bisa buat sekolahkan anak,” ujarnya penuh semangat.

Kehadiran JIAT Blimbing terbukti tidak hanya meningkatkan kepastian panen, tetapi juga menekan biaya irigasi pribadi dan memperluas peluang tanam bagi petani. Sejumlah petani saat beraudiensi dengan Menteri PU Dody Hanggodo, Minggu (5/10/2025) menceritakan bahwa produktivitas gabah meningkat hingga 20–30 persen per musim tanam, sementara lahan yang dulu tergolong kering kini mulai diolah menjadi lahan hortikultura bernilai ekonomi tinggi.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pembangunan JIAT merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan sumber daya air tanah yang berkelanjutan.

"Harapannya program ini bukan hanya meningkatkan hasil panen, tapi juga menumbuhkan ekonomi pedesaan dan memperkuat ketahanan pangan bangsa,” ujar Menteri Dody.

Diharapkan JIAT memberikan manfaat lebih untuk membuka peluang tanam pada sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

Berita terkait

Jaringan Irigasi Air Tanah di Wilayah Karst Gunung Kidul, Dibangun Kementerian PU

Jaringan Irigasi Air Tanah di Wilayah Karst Gunung Kidul, Dibangun Kementerian PU

Spektroom – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperluas pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) untuk mendukung produktivitas pertanian di wilayah rawan kekeringan Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Menteri PU Dody Hanggodo mengunjungi salah satu lokasi penerima manfaat yang berada di Dukuh Bulak Blimbing, Kelurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, padai Minggu

Nurana Diah Dhayanti
Battle Hadrah Guncang Lapangan Merdeka Sengkang: Santri Berdakwah Lewat Irama di MQK Internasional 2025

Battle Hadrah Guncang Lapangan Merdeka Sengkang: Santri Berdakwah Lewat Irama di MQK Internasional 2025

Spektroom — Suara rebana bertalu-talu menggema di langit sore Kota Sengkang. Lapangan Merdeka seketika berubah menjadi arena syiar penuh energi. Ribuan penonton berdiri, bertepuk tangan, bershalawat bersama, saat ajang “Battle Hadrah” digelar dalam rangkaian Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025, Sabtu–Minggu (4–5/10/2025). Acara yang diikuti puluhan

Polin, Julianto