Kinerja Sektor Perbankan di Sumbar, Melandai
Spektroom - Kinerja sektor perbankan di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami perlambatan pada posisi September 2025.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Roni Nazra mengatakan, total aset perbankan pada posisi September 2025 sebesar Rp83,82 triliun, hanya tumbuh sebesar 0,50 persen dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya (yoy).
Kemudian total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp73,22 triliun atau tumbuh cenderung melandai 0,37 persen (yoy). Total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp58,49 triliun atau tumbuh sebesar 3,32 persen (yoy).
Sementara dari sisi penyaluran kredit, Roni menyebut, secara keseluruhan, penyaluran kredit perbankan di Sumbar pada September 2025 tumbuh melandai 0,37 persen (yoy) dengan total Rp73,22 triliun.
Kendati demikian, risiko kredit masih terjaga dengan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) 2,72 persen, sedikit meningkat dibanding posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,35 persen.
“Kalau dilihat lebih dalam, kredit untuk UMKM mencapai Rp31,32 triliun. Ini mengalami kontraksi sebesar -1,15 persen (yoy) atau 42,77 persen dari total kredit. Sedangkan kredit non UMKM tumbuh 1,54 persen (yoy) dengan total penyaluran mencapai Rp41,90 triliun,” tuturnya di Padang, (Rabu 19/11/2025).
Terkait menurunnya penyaluran kredit UMKM, Roni Nazra, mengatakan belum ada data pasti yang menjelaskan penyebab pelemahan penyaluran kredit UMKM.
“Perlambatan bisa disebabkan perbankan yang menahan penyaluran atau rendahnya permintaan dari debitur, namun data konkrit belum tersedia,” ucapnya.