Kuatnya Ekonomi Sulsel Tahun 2025 Ditopang oleh Kinerja Domestik & Eksternal

Kuatnya Ekonomi Sulsel Tahun 2025 Ditopang oleh Kinerja Domestik & Eksternal
Ilustrasi (Sumber FB BI Sulsel)

Spektroom - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPwBI Sulsel), Wahyu Purnama A., menyampaikan evaluasi kinerja ekonomi tahun 2025, prospek ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2026. 


Wahyu Purnama A. menegaskan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang tetap tinggi, kinerja perekonomian Sulawesi Selatan masih terjaga dan lebih baik dari triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2025, ekonomi Sulsel tumbuh 5,01% (yoy), dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 5,25%. 


“Kondisi ini menunjukkan ketahanan ekonomi Sulawesi Selatan yang tetap baik dan kuat dalam meminimalkan dampak negatif rambatan risiko perekonomian global,” ujar Wahyu, dalam realeasnya, Senin (1/12/2025).


Wahyu, menjelaskan cukup kuatnya ekonomi Sulsel tahun 2025 ditopang oleh kinerja sisi domestik maupun eksternal. Lalu, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh kuat dan masih menjadi kontributor ekonomi terbesar seiring masih kuatnya keyakinan konsumen serta penyelenggaraan event dan festival yang cukup masif pada triwulan III 2025. 


“Investasi fisik, baik bangunan maupun non-bangunan juga mengalami peningkatan dan dari sisi eksternal, kinerja ekspor tetap bertahan sejalan permintaan negara mitra dagang yang masih positif,” tandas Wahyu. 


Lebih jauh, Wahyu mengatakan secara sektoral, 3 Lapangan Usaha yang berkontribusi tinggi dalam menjaga perekonomian Sulsel adalah Pertanian, Perdagangan, dan Industri Pengolahan. 


Produksi padi dan perikanan yang membaik, didukung cuaca yang kondusif serta upaya pemerintah yang masif untuk mewujudkan swasembada pangan, mampu mendorong kinerja positif bagi lapangan usaha (LU) Pertanian. LU perdagangan dapat tumbuh positif karena didukung oleh daya beli masyarakat yang semakin membaik. 


“Sedangkan Industri Pengolahan tetap terjaga sejalan dengan kinerja industri makanan dan minuman yang meningkat seiring kinerja positif di LU Pertanian,” tandas Wahyu. 


“Tidak hanya itu, Bank Indonesia bersama jajaran Pemerintah Daerah, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten Kota serta instansi terkait, senantiasa berkolaborasi erat melalui berbagai program strategis guna mewujudkan stabilitas dan transformasi ekonomi Sulsel di sepanjang tahun 2025,” ungkap Wahyu. 


Dirinya mengatakan sinergi BI, Pemprov, dan TPID se-Provinsi Sulsel diwujudkan melalui kolaborasi strategis pengendalian inflasi, seperti Rapat Koordinasi dan Capacity Building TPID dan Neraca Pangan SIGAP SULTAN serta akselerasi KAD. 

Di bidang pengembangan investasi, Bank Indonesia bersama Pemprov Sulsel melalui Forum PINISI SULTAN telah menyelenggarakan kurasi dan promosi proyek investasi potensial melalui kegiatan South Sulawesi Investment Challenge (SSIC), yang berhasil menjaring 18 proyek clean and clear dari 16 Kab Kota. 


“Bulan Oktober 2025, South Sulawesi Investment Forum (SSIF) juga telah dilaksanakan dengan menghadirkan calon investor dari dalam maupun luar negeri. Tercatat 23 proyek strategis dipromosikan dengan total nilai potensi investasi mencapai Rp7,90 Triliun,” ucap Wahyu.(YF).

Berita terkait