Kuliah Subuh Menteri Agama RI di Palangka Raya: Pentingnya Umat Islam Meningkatkan Kualitas Diri

Kuliah Subuh Menteri Agama RI di Palangka Raya: Pentingnya Umat Islam Meningkatkan Kualitas Diri
Jamaah mengikuti kuliah Subuh bersama Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. (dok.humas.kemenag)

Spektroom – Udara dini hari di Masjid Raya Darussalam, Jumat (7/11/2025), terasa berbeda. Jamaah memadati ruang utama masjid kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah itu untuk mengikuti kuliah Subuh bersama Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A.

Dalam tausiyahnya, Menag mengingatkan pentingnya umat Islam meningkatkan kualitas diri. “Umat Islam di Indonesia wajib bersyukur kepada Allah SWT karena hidup di negeri yang indah dan damai,” ujarnya. “Apalagi Kalimantan Tengah, pepohonannya masih terjaga. Dari atas pesawat terlihat hijau dan menenteramkan,” lanjutnya.

Menag kemudian membacakan QS. Ibrahim ayat 7, “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu.” Ia menegaskan bahwa makna syukur tidak hanya diukur dari harta benda. “Bersyukur itu ketika dada terasa lapang, hati tenang, dan energi hidup bertambah,” terangnya.

Lebih jauh, K.H. Nasaruddin Umar menjelaskan adanya tingkatan lebih tinggi dari syukur, yaitu syakuura, yakni mensyukuri apapun yang datang dari Allah, termasuk musibah. “Musibah bisa menjadi penghapus dosa. Orang yang bijak, saat diberi nikmat ia bersyukur, ketika diuji ia bersabar. Tapi hanya sedikit yang benar-benar syakur,” ujarnya.

Menag juga menyinggung pentingnya kesabaran yang berkelas. “Kualitas sabar tertinggi adalah assabuur, membalas keburukan dengan kebaikan—air tuba dibalas air susu,” tuturnya. Ia mencontohkan kisah Rasulullah SAW yang menengok seorang Yahudi yang biasa melempar kotoran di depan rumah beliau hingga akhirnya orang itu masuk Islam.

Dalam bagian akhir kuliahnya, Menag mengajak jamaah untuk menumbuhkan keikhlasan sejati. “Kalau masih mukhlis, seseorang masih ingin disebut saat berbuat baik. Tapi mukhlas itu tangan kanan memberi, tangan kiri tak tahu. Ia bersedih jika kebaikannya diketahui orang lain,” jelasnya.

Menutup kuliah Subuh, Menag berpesan, “Mari tingkatkan kualitas hidup kita: dari syukur menjadi syakuura, dari sabar menjadi assabuur, dan dari ikhlas menjadi mukhlas.”

Masjid Raya Darussalam sendiri merupakan ikon Islam di Kota Palangka Raya. Diresmikan pada 1984 dan berdiri megah di jantung kota, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pembinaan umat.

Usai agenda kuliah Subuh, Menteri Agama dijadwalkan melanjutkan kegiatan siang hari dengan meresmikan transformasi IAIN Palangka Raya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya. Acara tersebut berlangsung di Kompleks Islamic Center, Jalan G. Obos Km. 5 Palangka Raya, menandai babak baru sejarah pendidikan tinggi Islam di Kalimantan Tengah. (Polin & Asdi)

Berita terkait