Nilai Transaksi QRIS di Sumbar hingga Juni lalu Tembus 3,15 T

Nilai Transaksi QRIS di Sumbar hingga Juni lalu Tembus 3,15 T
Antusias masyarakat berbelanja makanan dan minuman serba Rp80 pada PQN di Halaman Kantor BI Sumbar. (Foto : Humas BI Sumbar)

Spektroom - Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, jumlah pengguna QRIS di provinsi ini hingga Juni 2025 lalu mencapai 930 ribu lebih. Angka dimaksud telah mencapai 93,9 persen dari target. Sementara, merchant yang memanfaatkan QRIS untuk transaksi sebanyak 624 ribu lebih.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar, Dandy Indarto Seno mengatakan, pencapaian pemanfaatan digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS di Sumbar termasuk luar biasa. Sebab hampir 100 persen.

Apalagi jumlah transaksi hingga Juni 2025 mencapai 26,3 juta kali transaksi atau 65,87 persen dari target. Nilai transaksinya mencapai Rp3 triliun.

Menurut Dandy, pencapaian dimaksud menunjukkan bahwa masyarakat dan pelaku UMKM di Sumbar sudah melek terhadap digitalisasi pembayaran. “Peningkatan penggunaan QRIS di Sumbar dipengaruhi faktor kemudahan bertransaksi. QRIS menjadi solusi jika pembeli maupun pedagang kesulitan uang pecahan kecil. Kemudian QRIS juga aman dari potensi peredaran uang palsu,” ucapnya.

Dandy menambahkan, guna mengoptimalkan pemanfaatan QRIS, Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia serentak melaksanakan Pekan QRIS Nasional. Kegiatan digelar mulai 11-16 Agustus 2025.

Selama Pekan QRIS Nasional di Kota Padang, BI juga menyuguhkan sejumlah program di antaranya pembayaran Rp.80,-untuk penumpang Trans Padang Koridor 1 pada 17 Agustus 2025 dan Bonus sembako di Suzuya Stasiun Padang bagi yang bertransaksi di atas 250 ribu rupiah pada jam tertentu. (RRE/Dods)

Berita terkait

Kemenkop Perkuat Peran Pesantren Sebagai Pilar Penting Pengembangan Koperasi

Kemenkop Perkuat Peran Pesantren Sebagai Pilar Penting Pengembangan Koperasi

Spektroom - Kemenkop mendukung Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq yang telah mengkonsolidasikan koperasi-koperasi di sekitar Bandung dan dari luar Jawa Barat, khususnya di bidang bahan pangan hortikultura dan buah-buahan. Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah saat melakukan kunjungan kerja ke Kopontren Al-Ittifaq di Bandung, Jawa Barat, Rabu

Nurana Diah Dhayanti