Pemulihan Pascabencana Terus Dikebut, Padang Panjang Bersiap Masuki Masa Transisi Tanggap Darurat

Pemulihan Pascabencana Terus Dikebut, Padang Panjang Bersiap Masuki Masa Transisi Tanggap Darurat
(Foto: Kominfo Padang Panjang)

Spektroom — Upaya pemulihan pascabencana di Kota Padang Panjang semakin dipercepat. Memasuki hari ke-11 masa tanggap darurat, Pemerintah Kota mulai menyiapkan langkah menuju masa transisi seiring membaiknya kondisi di sejumlah titik yang terdampak banjir bandang dan longsor.

Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, Ahad (7/12/2025) menyampaikan, sejak awal kejadian pada Kamis (27/11/2025), penanganan darurat dilakukan secara cepat dan terkoordinasi. Pemko bersama Forkopimda serta unsur TNI, Polri, dan instansi terkait mengutamakan keselamatan warga, membuka akses yang sempat terputus, serta mengkoordinasikan seluruh operasi melalui Posko Utama Tanggap Darurat.

Sejumlah wilayah seperti Jembatan Kembar, Koto Katik, dan Koto Panjang mengalami kerusakan paling parah akibat longsor dan curah hujan tinggi yang merusak badan jalan, permukiman, dan akses penghubung.

Sejak hari pertama, tim gabungan BPBD, Satpol PP Damkar, Dinsos, TNI–Polri, PMI, Basarnas, BNPB, serta relawan bekerja melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, penyediaan makanan siap saji, pembersihan material longsor, serta pendataan kerusakan. Bantuan dari berbagai pihak pun terus mengalir ke posko.

Penyediaan hunian aman bagi warga terdampak menjadi prioritas utama. Selain menempatkan warga ke Rusunawa, Pemko juga menyiapkan hunian kontrakan lengkap dengan kebutuhan dasar bagi keluarga yang harus mengungsi.

Di sisi lain, layanan logistik, kesehatan, dan dapur umum tetap berjalan setiap hari untuk memastikan kebutuhan penyintas tetap terpenuhi.

Pada sektor infrastruktur, pembersihan material longsor, normalisasi sungai, dan pengecekan struktur jembatan serta drainase terus dilakukan. Jalur vital Jembatan Kembar kini telah dapat dilalui kembali setelah dibersihkan, meski penguatan konstruksi masih diperlukan di beberapa titik.

Lokasi longsor di jembatan Kembar Padang Panjang. (Foto: Kominfo Padang Panjang)

Rapat evaluasi pada Jumat malam (6/12/2025) malam menyepakati perpanjangan masa tanggap darurat hingga 10 Desember guna menuntaskan pekerjaan prioritas dan memastikan kebutuhan warga tertangani secara menyeluruh.

Upaya relokasi dan penyediaan hunian permanen juga mulai disiapkan. Pemko menjalin koordinasi intensif dengan Kementerian PUPR dan Staf Khusus Kementerian PKP.

Pendataan rumah rusak telah dimantapkan, termasuk unit yang akan mendapatkan dukungan pembangunan dari Willie Salim dan Ustaz Derry Sulaiman. Wali Kota bersama Anggota DPR RI Andre Rosiade turut menyampaikan kebutuhan percepatan perbaikan titik-titik vital kepada Menteri PUPR, khususnya Jembatan Kembar dan ruas jalan yang terdampak galodo.

Pendataan terbaru mencatat total kerusakan infrastruktur mencapai Rp80,4 miliar, mencakup fasilitas umum, jalan, jembatan, irigasi, rumah ibadah, serta titik-titik pada daerah aliran sungai. Kawasan Gerbang Batas Kota–Jembatan Kembar menjadi titik dengan dampak paling berat, disusul Jalan Lingkar Selatan yang terban sepanjang 500 meter, serta kerusakan pada Jembatan Ahmad Yani Ngalau dan Jembatan Gatot Subroto Koto Katik.

Kerusakan rumah warga meliputi 41 unit rusak berat, 16 unit rusak sedang, dan 196 unit rusak ringan dengan total kerugian Rp5,3 miliar.

Sektor pertanian juga mengalami kerugian senilai Rp631 juta dengan luasan lahan terdampak 16,17 hektare di sembilan kelurahan, terutama pada komoditi padi dan hortikultura.

Sementara itu, sektor pendidikan mencatat 14 sekolah terdampak, terdiri atas 8 SD, 4 SMP, dan 2 KB, dengan nilai kerugian ditaksir mencapai Rp2,3 miliar. (RRE/andes)

Berita terkait

Tomsi Tohir :  Kepala Daerah Yang Belum Serahkan Usulan Pembangunan Jembatan Akan Diperiksa Inspektorat Jendral

Tomsi Tohir : Kepala Daerah Yang Belum Serahkan Usulan Pembangunan Jembatan Akan Diperiksa Inspektorat Jendral

Spektroom - Presiden Prabowo Subianto telah membentuk Satgas Khusus Darurat Jembatan, untuk mempercepat pembangunan jembatan, memastikan akses aman bagi siswa ke sekolah di seluruh Nusantara. Keputusan ini muncul dari keprihatinan mendalam Presiden terhadap banyaknya siswa yang masih mempertaruhkan nyawa. Mereka harus menyeberangi sungai atau medan sulit lainnya demi mencapai institusi

Anggoro AP