Percepat Distribusi Bantuan, Wagub Sumbar: Akses Semipermanen Ditargetkan Selesai Dua Pekan
Spektroom - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy, mengatakan Pemerintah Provinsi Sumbar fokus mempercepat pembangunan akses semipermanen di wilayah terdampak bencana yang ditargetkan dapat dilewati kendaraan kecil dan sedang dalam waktu dua pekan.
Untuk sejumlah wilayah yang masih terbatas aksesnya, distribusi bantuan dan evakuasi menggunakan berbagai alternatif jalur, mulai dari udara hingga berjalan kaki.
“Masalah utama kini adalah terputusnya jalur nasional di beberapa titik rawan. Akibatnya, seluruh distribusi menumpuk ke satu jalur dan menimbulkan kepadatan yang sangat tinggi. Distribusi BBM, makanan, dan logistik pun menjadi terhambat,” jelasnya kepada Media Center Penanggulangan Bencana Sumbar, di Padang, Sabtu (6/12/2025).
Ia mengatakan, beberapa wilayah yang tidak dapat dijangkau via jalur darat terpaksa dipenuhi kebutuhannya melalui udara maupun laut. “TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara turut membantu dengan kapal, pesawat, serta helikopter kargo. Kejaksaan juga ikut memonitor administrasi agar tidak terjadi kesalahan,” ujarnya.
Terkait pemulihan layanan publik, Wakil Gubernur mengatakan, listrik telah pulih 99,9 persen dan terus dipantau. Ia meminta masyarakat yang menemukan gangguan langsung melapor agar dapat ditangani cepat oleh tim di lapangan.
Sementara itu, layanan PDAM disebut masih mengalami kendala. Banyak intake yang tersumbat, kondisi air masih keruh, dan sejumlah komponen mengalami kerusakan. “PDAM perlu penguatan. Saya minta kepala daerah di kabupaten/kota memberikan perhatian khusus, karena ini kebutuhan pokok masyarakat,” tegasnya.
Ia memastikan pasokan beras dan bahan pangan masih mencukupi. Bantuan dari berbagai provinsi juga terus berdatangan, termasuk pengiriman alat berat. Pemerintah pusat melalui Presiden disebut memberikan perhatian penuh dan memantau situasi secara berkala.
Memasuki potensi hujan lanjutan, pemerintah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk kemungkinan modifikasi cuaca. “Kami berharap BMKG dan BNPB terus memonitor secara intensif. Jika diperlukan, modifikasi cuaca dapat dilakukan kembali,” ujarnya.
Menurut Vasko, Sumatera Barat satu-satunya provinsi yang memiliki dasbor bencana sebagai sarana pemantauan dan pengambilan keputusan. Ia menekankan pentingnya data yang akurat agar kebijakan yang diambil tepat sasaran.
Sejak awal bencana, pemerintah menginstruksikan pengumpulan data secara lengkap dan valid. “Kalau datanya tepat, kebijakannya bisa cepat. Kalau datanya asal, justru akan salah langkah,” katanya.
Wagub juga mengapresiasi kerja bersama unsur Forkopimda yang memberikan dukungan penuh dalam penanganan bencana. Vasko menegaskan, seluruh proses birokrasi yang berkaitan dengan penanganan bencana kini dipercepat agar tidak menghambat distribusi dan pelayanan kepada masyarakat.
“Pokoknya semua yang biasanya lambat, sekarang kita percepat. Semua pihak bergerak bersama,” katanya.
Menutup pernyataannya, Wakil Gubernur menyerukan agar seluruh pihak tetap fokus pada misi kemanusiaan. “Kita fokus pada penyelamatan rakyat. Semua bergerak bersama,” tutupnya.