Seribu Lebih Warga Padang Pariaman Mengungsi Akibat Banjir
Spektroom - Ribuan masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman, Emri Nurman mengatakan, banjir terjadi sejak Minggu 23 November 2025.
"Air belum juga surut karena hujan masih turun dengan deras. Warga terdampak sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ucapnya, Senin (24/11/2025).
Emri menjelaskan, selain banjir juga terjadi beberapa bencana lainnya di Kabupaten Padang Pariaman. Di antaranya longsor dan jalan terban.
"Akibat hujan, jalan terban di depan RSUD menuju Kantor Polres Padang Pariaman, sehingga jalan itu kini tidak bisa dilewati lagi," tuturnya.
Banjir di Kabupaten Padang Pariaman dipicu meluapnya empat sungai utama. Masing-masing Batang Anai, Batang Ulakan, Batang Lubuak, dan Batang Kamumuan. Luapan dimaksud membanjiri 14 nagari/desa yang tersebar di tujuh kecamatan.
Berdasarkan data sementara, hujan lebat yang memicu banjir di Kabupaten Padang Pariaman, merendam sedikitnya 608 rumah warga yang tersebar pada 7 Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Disamping itu, tercatat 1.824 jiwa mengungsi di sejumlah mesjid dan musholla, serta di tenda - tenda pengungsian yang telah disediakan pihak BPBD, dan TNI/Polri.
Bencana ini juga merusak sejumlah sarana dan prasarana, seperti jembatan, saluran irigasi, bendungan, fasilitas pendidikan, dan merendam sekitar 108,5 hektare lahan pertanian.
Sementara itu, sebelumnya Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, meminta seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan menyusul peringatan dini gawat darurat hidrometeorologi yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau untuk periode 21–27 November 2025.
Peringatan ini muncul akibat penguatan dinamika atmosfer yang meningkatkan potensi hujan lebat, banjir, dan longsor di berbagai wilayah Sumbar.