“Smallow”, Bantal Pintar Karya Siswa Madrasah Sukabumi Tembus Grand Final Nasional OMI Riset 2025
Spektroom - Dari ruang laboratorium sederhana di MAN 1 Kota Sukabumi, lahir sebuah inovasi cerdas yang kini melangkah ke panggung nasional. Adalah Smallow (Smart Pillow) bantal pintar berbasis IoT dan AI rancangan Fathir Mohamad Ikhsan, peneliti muda madrasah yang sukses menembus Grand Final Nasional Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 bidang Riset, mewakili Jawa Barat. Kompetisi bergengsi ini akan digelar 11 November 2025 di Tangerang, Banten.
Dengan karya inovatifnya, Smallow hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas tidur bagi penderita insomnia terutama remaja yang terdampak gaya hidup digital. Berkat ide brilian dan ketekunan risetnya, Fathir menjadi satu-satunya wakil dari Madrasah Aliyah se-Jawa Barat yang berhasil menembus enam besar nasional.
Kepala MAN 1 Kota Sukabumi, Drs. Tatang Moh. Abdurahman, M.Ag., merasa bangga, siswa madrasah bisa berprestasi di bidang riset dan teknologi, bahkan bersaing secara nasional.
“Alhamdulillah, capaian ini menjadi kebanggaan besar bagi keluarga besar MAN 1 Kota Sukabumi. Fathir telah menunjukkan bahwa siswa madrasah bisa berprestasi di bidang riset dan teknologi, bahkan bersaing secara nasional, semoga mampu memberikan hasil terbaik di grand final nanti,” ujar Tatang.
Menurut Guru pembimbing riset, Viqhi Aswie, M.T., perjalanan Fathir tidak mudah. Dari tahap seleksi awal, penyusunan proposal, hingga presentasi riset, semuanya dilalui dengan tekun dan semangat belajar tinggi.
"Inovasi Smallow ini bukan hanya ide kreatif, tetapi juga solusi nyata untuk masalah kesehatan tidur yang sering diabaikan. Kami berharap Fathir terus semangat dan fokus menjelang grand final,” jelasnya.

Pembimbing lainnya, Nurlaeli, S.Pd., menekankan makna inspiratif dari perjuangan siswanya bisa menorehkan prestasi luar biasa.
"Semoga langkah ini menginspirasi siswa lain untuk berani bermimpi dan berinovasi, Kami merasa bangga sekaligus terharu melihat semangat riset siswa kami. Fathir menjadi contoh nyata bahwa dengan disiplin, bimbingan, dan doa, siswa madrasah pun bisa menorehkan prestasi luar biasa. "Ujar Nur Laeli bangga.
Sementara itu Fathir Mohamad Ikhsan, menyampaikan refleksinya bahwa ia bersyukur bisa mewakili MAN 1 Kota Sukabumi dan Jawa Barat di tingkat nasional.
"Smallow berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya remaja yang mengalami insomnia karena gaya hidup digital. Saya ingin menghadirkan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi kesehatan. Mohon doa dan dukungannya agar saya bisa memberikan hasil terbaik di grand final nanti,” ungkapnya.
Keberhasilan Fathir bukan sekadar capaian pribadi, tetapi juga simbol kemajuan madrasah dalam bidang riset dan inovasi teknologi. Dari Sukabumi, semangat riset itu kini mengalir menuju panggung nasional membuktikan bahwa madrasah tak hanya mendidik iman dan akhlak, tapi juga melahirkan ilmuwan masa depan.
(Polin /Dhamba)
Editor. : Biantoro