Tim SAR Gabungan Temukan 5 Korban Banjir Bandang di Lubuk Minturun Padang
Spektroom - Lima warga Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), ditemukan meninggal dunia setelah terseret banjir besar yang melanda kawasan tersebut pada Kamis (27/11/2025).
Para korban ditemukan oleh tim SAR gabungan dari Brimob Polda Sumbar setelah air mulai surut. Musibah ini menjadi salah satu kejadian paling parah yang terjadi selama rangkaian cuaca ekstrem di Kota Padang.
Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan, mengatakan seluruh korban ditemukan di kawasan perumahan Lumin Park yang menjadi titik terparah akibat luapan Sungai Batang Kandih.
“Korban ditemukan meninggal dunia tertimbun lumpur karena sebelumnya terseret air banjir yang deras,” ucapnya.
Ia menambahkan, proses pencarian sempat terhambat oleh tebalnya lumpur dan derasnya sisa aliran sungai pada pagi hari. Setelah berhasil dievakuasi, para korban langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk proses identifikasi.
Sebagian dibawa ke RSUD Sungai Sapih, sementara lainnya ke RS Bhayangkara dan Puskesmas sekitar lokasi kejadian. Langkah ini dilakukan untuk memastikan identitas para korban.
Banjir dahsyat yang melanda Lubuk Minturun terjadi sekitar pukul 04.30 WIB ketika aliran Sungai Batang Kandih tiba-tiba meluap dan menyapu kawasan permukiman.
Ketinggian air pada saat kejadian diperkirakan mencapai dua meter, merendam puluhan rumah dan menyeret mobil-mobil yang terparkir di halaman warga. Warga yang tengah beristirahat terpaksa menyelamatkan diri dalam kondisi panik karena air naik sangat cepat.
Secara keseluruhan, sekitar 15.000 warga di wilayah Lubuk Minturun terdampak banjir tersebut. Selain merendam permukiman, luapan air juga membuat akses jalan di Jembatan Lori ditutup karena permukaan air sempat mencapai badan jembatan.
Penutupan dilakukan untuk mencegah warga memaksa melintas di tengah situasi berbahaya.