UIN Malang Pacu Profesionalitas Dosen: Sertifikasi 2025 Jadi Gerbang Menuju Kampus Berkelas Dunia
Spektroom –Sebanyak 111 calon dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang bersiap menorehkan langkah besar menuju profesionalitas dan mutu akademik unggul. Melalui kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Dosen Tahun 2025 yang digelar Rabu (5/11/2025) di Auditorium Lantai IV Gedung Saintek, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Malang menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya dosen yang berintegritas, berkualitas, dan berdaya saing global.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua LPM UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Sri Harini, M.Sc., serta dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Drs. H. Basri Zain, M.A., Ph.D., dan Kepala Biro AAKK, Dr. H. Muhtar Hazawawi, M.Pd.
Dalam sambutannya, Prof. Sri Harini menegaskan bahwa sertifikasi dosen bukan sekadar proses administratif, melainkan bentuk pengakuan atas kompetensi, profesionalitas, dan dedikasi seorang pendidik.
“Sertifikasi dosen adalah cerminan integritas dan tanggung jawab kita sebagai pendidik. Melalui proses ini, diharapkan para dosen UIN Malang mampu menjaga mutu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Drs. Basri Zain menyoroti pentingnya etos kerja, produktivitas publikasi ilmiah, dan keberdampakan riset. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (economic growth) dan kemajuan teknologi (technological advancement).
“Di Eropa dan Amerika, perguruan tinggi menjadi motor utama dalam menggerakkan ekonomi dan teknologi. Kita pun harus menuju ke arah itu — menjadi creator dalam perubahan, bukan hanya pengikut. Dosen yang produktif dan beretos tinggi akan membawa dampak besar bagi masyarakat dan bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam upaya memperbanyak publikasi ilmiah, dosen harus mempertimbangkan keseimbangan antara produktivitas dan kualitas akademik.
“Publikasi memang penting, tetapi jangan sampai semangat produktivitas justru mencederai marwah akademik. Setiap karya ilmiah harus berakar pada kedalaman teori dan wawasan keilmuan yang kokoh. Hal ini sejalan dengan visi UIN Malang untuk menjadi World Class University yang berkarakter dan berintegritas,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Dr. Muhtar Hazawawi menekankan bahwa sertifikasi dosen harus menjadi pemacu semangat untuk terus belajar dan berinovasi.
“Menjadi dosen tersertifikasi bukanlah akhir dari perjuangan, justru awal dari tanggung jawab baru. Kita harus terus berprestasi dan menunjukkan kinerja terbaik dalam tridharma perguruan tinggi,” pesannya.
Kegiatan yang diikuti oleh 111 calon dosen sertifikasi dari berbagai fakultas ini juga diisi dengan diskusi interaktif seputar mekanisme, tahapan, dan strategi sukses dalam menghadapi proses sertifikasi.
Melalui kegiatan ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berharap seluruh dosen semakin siap, berintegritas, dan berkomitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan menuju kampus berkelas dunia.