UIN Maliki Malang Satukan Tri Dharma dengan Nilai Wali dalam Haul Sunan Gresik

UIN Maliki Malang Satukan Tri Dharma dengan Nilai Wali dalam Haul Sunan Gresik
Rektor UIN Maliki beserta para wakil. Rektor dan jajaran senat mengikuti Haul Sunan Gresik

Spektroom – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menegaskan komitmennya dalam menjaga warisan keilmuan Islam Nusantara melalui partisipasi aktif pada rangkaian peringatan Haul Sunan Gresik ke-425 dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Gresik, Kamis ( 4/8/2025 ).

Kehadiran jajaran kampus dipimpin langsung oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., CAHRM., CRMP., didampingi para Wakil Rektor, Kepala Biro AUPK, para dekan fakultas, serta ketua tim unit kerja.

Keterlibatan ini tidak sekadar memenuhi undangan seremonial, melainkan juga bentuk penghormatan kepada Syekh Maulana Malik Ibrahim yang menjadi inspirasi penamaan universitas.

Dalam kesempatan itu, Prof. Ilfi menyerahkan dukungan institusional untuk pengelolaan dan pemeliharaan kompleks makam Syekh Maulana Malik Ibrahim serta bantuan bagi pengembangan pendidikan di wilayah sekitar.

Dukungan ini diposisikan sebagai kontribusi nyata perguruan tinggi dalam pelestarian situs sejarah Islam sekaligus penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman.

Sambutan mewakili kampus disampaikan oleh Ketua LP2M, Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag., yang juga tokoh agama.

Ia menyampaikan terima kasih atas undangan masyarakat Gresik seraya menegaskan kesiapan UIN Maliki Malang memperkuat peran sosial dan akademik di kawasan tersebut.

Rangkaian haul dan maulid juga diisi dengan mauidhoh hasanah oleh Habib Ahmad bin Abu Bakar Assegaf dan KH. Fahmi Amrullah, cucu KH. Hasyim Asy’ari.

Keduanya menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, mempererat persaudaraan, serta menjaga ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui momentum ini, UIN Maliki Malang mempertegas identitas akademiknya yang bersumber dari nilai-nilai para wali.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi—pembelajaran, riset, dan pengabdian masyarakat—yang berbasis pada khazanah keislaman Nusantara.

“Partisipasi ini adalah wujud hubungan erat kampus dengan masyarakat, sekaligus konsolidasi program pengabdian agar dapat lebih terukur dan berkelanjutan,” tegas Dr. Isroqunnajah. ( Eno).

Berita terkait