Wamenag: Masjid Harus Jadi Pusat Ekonomi, Keadilan, dan Kebijakan Seperti di Era Rasulullah

Wamenag: Masjid Harus Jadi Pusat Ekonomi, Keadilan, dan Kebijakan Seperti di Era Rasulullah
Wamenag RI menutup Rakernas II MT PP Muhammadiyah

Spektroom – Wakil Menteri Agama RI, Dr. Romo H. Raden Muhammad Syafii, S.H., M.Hum, menutup dengan penuh semangat Rakernas II Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Minggu (26/10/2025), di Kusuma Agrowisata Batu Resort & Hotel.

Di hadapan peserta se Indonesia ia melontarkan gagasan besar yang menggugah: masjid harus kembali menjadi pusat peradaban sebagaimana di era Rasulullah SAW.

Rakernas kali berlangsung sejak Jum'at ( 24/10/2025 ) mengusung tema “Masjid Berkemajuan sebagai Pusat Gerakan Ilmu, Dakwah, dan Kesejahteraan.” Tema ini, menurut Wamenag, bukan sekadar wacana, tetapi tantangan nyata.

“Jika kita bicara masjid berkemajuan, itu artinya masjid hari ini belum sepenuhnya maju seperti hakikat masjid yang dicontohkan Rasulullah,” tegasnya.

Masjid Zaman Rasul: Tempat Zakat, Ekonomi, Keadilan, Hingga Pelantikan Gubernur

Wamenag mengkritisi masjid masa kini yang cenderung hanya berfungsi sebagai tempat salat. Padahal sejarah mencatat, Rasulullah menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi.

Ia menceritakan kisah sahabat yang melelang barangnya di masjid dan kemudian diberdayakan hingga mandiri, bahkan turut membantu orang lain.

“Masjid saat itu bukan hanya tempat ibadah, tapi pusat ekonomi, sosial, hingga keadilan. Sengketa diselesaikan di masjid—sekarang bisa kita kembangkan dengan Restorative Justice,” jelasnya.

Rasulullah bahkan menetapkan gubernur hingga memimpin kebijakan umat dari dalam masjid.

Perlu KTA Jamaah dan Sistem Mutasi Masjid

Dalam pidatonya, Wamenag mendorong masjid memiliki sistem kelembagaan lebih kuat. Ia mengusulkan Kartu Tanda Anggota (KTA) masjid dan mekanisme mutasi jamaah jika pindah domisili.

“Jika ustadz masjid mengalami musibah, siapa yang bertanggung jawab? Masjid harus hadir. Karenanya, jamaah harus terdata dengan baik,” ujarnya.

Ia juga mengajak masjid mengelola zakat jamaah secara sistematis, serta memberi rekomendasi pekerjaan maupun pendidikan kepada jamaah yang mampu bekerja atau kuliah namun kurang akses.

Muhammadiyah Dinilai Paling Siap Jadi Penggerak Masjid Berjenjang Nasional

Menurut Wamenag, hanya organisasi kuat seperti Muhammadiyah yang mampu membentuk struktur masjid berjejaring dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi hingga pusat.

“Masjid memiliki kekuatan sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Dan yang paling siap menjalankan sistem masjid berkemajuan ini adalah Muhammadiyah,” ujarnya.

Ia juga menilai hasil Rakernas sejalan dengan Asta Cita Presiden yang meneguhkan ideologi Pancasila, memperkuat sistem pemerintahan, pertahanan, dan kemandirian energi hijau yang sejatinya bersumber dari nilai-nilai Islam.

Ketua Majelis Tabligh: Masjid Harus Jadi Poros Persatuan dan Ekonomi Umat

Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, KH. Fathur Rahman Kamal, Lc., M.Si., menegaskan bahwa Rakernas ini menjadi langkah strategis memperkuat peran masjid dalam kehidupan umat.

“Kami ingin masjid menjadi pusat persatuan umat, pemberdayaan masyarakat, sosial-budaya, serta ekonomi kerakyatan,” tegasnya.

Arah Baru: Dari Masjid Sunyi Menuju Masjid Penggerak Umat

Rakernas II ini menjadi momentum transformasi paradigma. Masjid tidak lagi dipandang sebagai ruang yang hidup hanya pada lima waktu salat, tetapi sebagai pusat kekuatan peradaban yang aktif menggerakkan ilmu, dakwah, ekonomi, dan kesejahteraan umat.

Dengan semangat perubahan yang telah dikobarkan, Muhammadiyah siap menjadikan masjid bukan sekadar tempat sujud—tetapi tempat kebangkitan umat.( Eno).

Berita terkait

Soft Launching QRIS Tap Tandai Kesiapan Perbankan Kalimantan Selatan dalam Inovasi Pembayaran Digital

Soft Launching QRIS Tap Tandai Kesiapan Perbankan Kalimantan Selatan dalam Inovasi Pembayaran Digital

Junaidi, Agung Yunianto Spektroom – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan melakukan soft launching layanan pembayaran terbaru, QRIS Tap, yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Fadjar Majardi, bersama Pimpinan Perbankan di Kalimantan Selatan. Peluncuran ini dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan Bankers Day 2025, yang merupakan ajang kebersamaan antara Bank

Junaidi