Anugerah Penggerak Nusantara 2025: Menag Nasaruddin Umar Diakui atas Harmoni Sosial dan Ekoteologi
Spektroom - Menteri Agama Nasaruddin Umar kembali mencatatkan capaian nasional. Ia meraih Anugerah Penggerak Nusantara 2025 untuk bidang Harmoni dan Ekoteologi pada malam penganugerahan iNewsTV. Penghargaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi pengakuan atas arah baru Kemenag: merawat kerukunan manusia sekaligus merawat bumi.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima Anugerah Penggerak Nusantara 2025 di bidang Harmoni dan Ekoteologi pada malam penganugerahan yang digelar iNewsTV, Kamis (20/11/2025). Ia hadir didampingi Staf Khusus Menag bidang Pengembangan SDM dan Media Ismail Cawidu, Staf Khusus bidang Kerukunan dan Layanan Keagamaan, Pengawasan dan Kerjasama Luar Negeri Gugun Gumilar, serta Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al Asyhar.
Menag menyampaikan apresiasi kepada MNC Corp dan iNewsTV atas penghargaan tersebut.
“Anugerah ini menunjukkan tingginya perhatian iNewsTV terhadap program-program Kementerian Agama,” ujarnya.
Nasaruddin menjelaskan bahwa Kementerian Agama sepanjang setahun terakhir menggulirkan Trilogi Kerukunan Jilid II. Jika tahap pertama menekankan kerukunan intraumat, antarumat, dan antara umat dengan pemerintah, maka tahap kedua memperluas cakupan pada harmoni antarmanusia, harmoni alam, dan hubungan spiritual dengan Tuhan.
“Trilogi Kerukunan Jilid II menjadi ikhtiar Kementerian Agama menyukseskan Asta Cita Presiden yang terkait dengan harmoni lingkungan dan toleransi antarumat,” katanya.
Ia menegaskan bahwa penguatan ekoteologi kini menjadi agenda strategis Kemenag, dengan penekanan pada aksi iklim berbasis pemahaman keagamaan.
“Kami menggulirkan program penguatan ekoteologi yang menitikberatkan pada aksi iklim untuk mencegah kerusakan alam yang berangkat dari pemahaman keagamaan,” jelasnya.
Kerukunan, kata Menag, adalah prasyarat pembangunan. Ia menilai kondisi Indonesia yang tetap rukun di tengah konflik global harus disyukuri.
“Kita bersyukur, keberhasilan dalam merawat kerukunan menjadi capaian tertinggi kinerja satu tahun Presiden Prabowo berdasarkan survei Poltracking Oktober 2025,” tegasnya.
Terkait ekoteologi, Nasaruddin menyebut bahwa ajaran agama secara eksplisit memerintahkan umat untuk menjaga alam.
“Dalam Islam, kita diajarkan untuk terus menanam pohon meski esok hari kiamat tiba. Ajaran ini menunjukkan pentingnya merawat semesta,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kemenag telah menerbitkan buku Ekoteologi: Mengamalkan Iman, Melestarikan Lingkungan sebagai panduan pelaksanaan program pelestarian lingkungan berbasis iman.
“Buku ini akan menjadi panduan dalam perumusan program, kegiatan, dan strategi pelestarian lingkungan berbasiskan iman,” tambahnya.
Penghargaan ini, diakuinya sebagai persembahan untuk seluruh jajaran Kementerian Agama. “Semoga ini menjadi motivasi bersama untuk terus merawat kerukunan umat dan harmoni semesta,” harapannya.
(Polin - Komunikasi Publik/Humas Kemenag RI)