Banjir Lahar Dingin di Lumajang: Warga Selamat Berkat Aksi Cepat Aparat dan Relawan
Spektroom - Rekaman Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Sawur mencatat getaran banjir dengan amplitudo 4–40 mm, meningkatkan aliran di Kali Leprak dan Regoyo. Beberapa pemukiman sempat terisolasi, namun upaya cepat aparat dan relawan berhasil membuka akses kembali dalam waktu singkat.
“Kecepatan respons semua pihak, mulai dari aparat, relawan, dan warga menjadi contoh nyata bagaimana solidaritas dan kerja sama bisa menyelamatkan nyawa,” kata Sekretaris Daerah Lumajang, Agus Triyono, dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).
Banjir lahar dingin yang melanda Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, berdampak pada 138 KK atau 512 jiwa. Meski 8 rumah dan 1 warung terdampak langsung, serta dua rumah di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh terbawa material lahar dingin, semua warga berhasil selamat berkat evakuasi cepat dan respons sigap aparat serta relawan.
Kerugian material lainnya meliputi tiga sepeda motor tertimbun lumpur. Di Dusun Sumberlangsep dan Sumberkajar, tercatat 15 rumah dan 1 masjid terdampak. Meskipun begitu, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, membuktikan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi yang terstruktur.

Pemerintah desa bersama TNI-Polri, BPBD, dan relawan terus memantau aliran sungai, membersihkan material, dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Agus Triyono, menekankan, “Kewaspadaan dan disiplin warga menjadi kunci. Dengan mematuhi arahan petugas dan melaporkan setiap kondisi darurat, kita bisa meminimalkan risiko dan kerugian.”
Banjir lahar dingin ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana secara mandiri. Desa-desa terdampak telah menyiapkan jalur evakuasi, posko tanggap darurat, dan tim relawan lokal yang siap siaga setiap saat.
Meskipun alam menimbulkan tantangan, masyarakat Sumberlangsep menunjukkan ketangguhan dan kesigapan luar biasa. Dengan dukungan pemerintah dan koordinasi lintas lembaga, setiap potensi bencana bisa diantisipasi lebih awal, menjadikan bencana sebagai pelajaran dan momentum untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Banjir lahar dingin kali ini menjadi pengingat bahwa keselamatan warga bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama yang dibangun melalui disiplin, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama. (Yul/MC Kab. Lumajang/BPBD)