Guntur Talajan Dorong Profesionalisme Pelatih Musik Gerejawi di Gunung Mas
Spektroom – Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kalimantan Tengah, Dr Guntur Talajan, menegaskan bahwa pelayanan musik gerejawi bukan hanya urusan estetika ibadah, melainkan bagian penting dari pembinaan rohani jemaat. Hal ini ia sampaikan saat membuka Diklat Pelatih Musik Gerejawi Kabupaten Gunung Mas yang berlangsung 22–26 September 2025, diikuti 30 peserta dari lima kecamatan.
“Pelayanan musik yang baik tidak lahir dari spontanitas, tetapi dari proses pembinaan yang terstruktur dan berkesinambungan,” ujarnya menekankan.
Menurut Guntur, pelatih musik gerejawi memiliki peran strategis sebagai pembina jemaat. Karena itu, mereka harus dibekali dengan kompetensi teknis, pemahaman liturgis, sekaligus kepekaan spiritual. Dengan demikian, musik tidak hanya enak didengar, tetapi juga mampu membangun suasana ibadah yang khusyuk, menyentuh hati, dan memperkuat karakter umat.
Untuk memperkaya pelatihan, LPPD Kalteng menghadirkan dua narasumber nasional dari Jakarta, Untung Siahaan dan Linda. Keduanya memberikan pembekalan intensif bagi peserta. “Pemilihan narasumber bukan hanya karena reputasi, tetapi karena kemampuan mereka mentransfer nilai pelayanan yang utuh—teknis, rohani, sekaligus sosial,” jelas Guntur.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Gunung Mas. Bupati Jaya S Menong tidak hanya hadir, tetapi juga menyerahkan 12 unit organ kepada LPPD Pesparawi untuk didistribusikan ke 12 kecamatan. Guntur menilai, langkah ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan karakter masyarakat melalui musik gerejawi.
“Ini bukan sekadar bantuan alat musik. Ini adalah investasi sosial dan spiritual yang akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan di gereja-gereja lokal,” tegasnya.

Lebih jauh, Guntur berharap para peserta pelatihan mampu menjadi pelatih yang profesional sekaligus pembina rohani yang rendah hati, berdedikasi, dan mampu menularkan semangat pelayanan. “Pelayanan musik gerejawi adalah panggilan, bukan sekadar profesi. Pelatih harus bisa menjadi teladan dalam kerja sama, kerendahan hati, dan komitmen membangun jemaat,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, LPPD Kalteng menegaskan komitmen jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas pelatih di seluruh kabupaten dan kota. Dengan dukungan pemerintah, gereja, dan masyarakat, Guntur optimistis musik gerejawi akan menjadi kekuatan pemersatu yang memperkuat spiritualitas sekaligus menumbuhkan kebersamaan umat. (Polin.Testi P)